Senjata Khas Kalimantan
Mandau
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Mandau
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Mandau
Mandau adalah senjata tajam sejenis
parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk
salah satu senjata tradisional Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau
memiliki ukiran – ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering
juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan
kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
Kumpang
Kumpang adalah sarung bilah mandau.
Kumpang terbuat dari kayu, dilapisi tanduk rusa, dan lazimnya dihias
dengan ukiran. Pada kumpang mandau diberi tempuser undang, yaitu ikatan
yang terbuat dari anyaman uei (rotan). Selain itu pada kumpang terikat
pula semacam kantong yang terbuat dari kulit kayu berisi pisau penyerut
dan kayu gading yang diyakini dapat menolak binatang buas. Mandau yang
tersarungkan dalam kumpang biasanya diikatkan di pinggang dengan jalinan
Rotan
Ambang
Ambang adalah sebutan bagi mandau yang
terbuat dari besi biasa. Sering dijadikan cinderamata. Orang awam atau
orang yang tidak terbiasa melihat atau pun memegang mandau akan sulit
untuk membedakan antara mandau dengan ambang karena jika dilihat secara
kasat mata memang keduanya hampir sama. Tetapi, keduanya sangatlah
berbeda. Namun jika kita melihatnya dengan lebih detail maka akan
terlihat perbedaan yang sangat mencolok, yaitu pada mandau terdapat
ukiran atau bertatahkan emas, tembaga, atau perak dan mandau lebih kuat
serta lentur, karena mandau terbuat dari batu gunung yang mengandung
besi dan diolah oleh seorang ahli. Sedangkan ambang hanya terbuat dari
besi biasa.
Bahan baku dan harga
Menurut literatur di Museum Balanga,
Palangkaraya, bahan baku mandau adalah besi (sanaman) mantikei yang
terdapat di hulu Sungai Matikei, Desa Tumbang Atei, Sanaman Matikei,
Katingan. Besi ini bersifat lentur sehingga mudah dibengkokan. Mandau
asli harganya dimulai dari Rp. 1 juta rupiah. Mandau asli yang berusia
tua dan memiliki besi yang kuat bisa mencapai harga Rp. 20 juta rupiah
per bilah. Bahan baku pembuatan mandau biasa dapat juga menggunakan besi
per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan dan besi batang lain.
Piranti kerja yang digunakan terutama adalah palu, betel, dan sebasang
besi runcing guna melubangi mandau untuk hiasan. Juga digunakan
penghembus udara bertenaga listrik untuk membarakan nyala limbah kayu
ulin yang dipakainya untuk memanasi besi. Kayu ulin dipilih karena mampu
menghasilkan panas lebih tinggi dibandingkan kayu lainnya.
Mandau untuk cideramata biasanya
bergagang kayu, harganya berkisar Rp. 50.000 hingga Rp. 300.000
tergantung dari besi yang digunakan. Mandau asli mempunyai penyang,
penyang adalah kumpulan-kumpulan ilmu suku dayak yang didapat dari hasil
bertapa atau petunjuk lelulur yang digunakan untuk berperang. Penyang
akan membuat orang yang memegang mandau sakti, kuat dan kebal dalam
menghadapi musuh. mandau dan penyang adalah merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar