BERBURU ALA SUKU DAYAK
Anda pernah
berburu? Atau justru Anda memang mempunyai hobi berburu? Bagaimana cara
Anda berburu? Menunggu binatang buruan dan tembak langsung?
Suku Dayak
yang hidup merambah di hutan-hutan mempunyai cara unik dalam berburu
binatang. Salah satunya yang saya temui pada suatu kesempatan ekspedisi
ke Kalimantan Timur, tepatnya di desa Long Loreh Kabupaten Tarakan.
Untuk
berburu mereka tidak menunggu binatang buruannya datang mendekati mereka
tetapi mereka memanggil binatang yang diinginkannya untuk datang
mendekati mereka. Caranya?
Caranya
tergantung dari binatang apa yang mereka buru. Misalnya, untuk binatang
rusa mereka akan menirukan suara anak rusa dengan menggunakan sejenis
daun serai yang dilipat melintang dan ditiup. Hasil tiupannya akan
muncul suara seperti suara anak rusa. Kenapa begitu? “Karena Rusa selalu
melindungi anaknya. Dengan mendengar suara ini dia merasa anaknya
membutuhkan pertolongan” demikian keterangan yang saya peroleh dari
seorang pemburu disana.
Bagaimana
dengan binatang lainnya? Celeng (Babi hutan) suka sekali diambil kutunya
oleh Beruk (monyet besar), maka untuk memanggil celeng, si pemburu akan
menepuk pantat mereka berulang kali sehingga muncul suara seperti Beruk
menepuk badannya. Sedangkan Beruk tidak pernah menjadi target buruan.
“Rasanya seperti makan daging manusia” demikian alasan mereka.
Memanggil
(tepatnya mengejar) Babi adalah tugas para anjing peliharaan si pemburu
yang akan selalu diajak selama berburu karena anjing mempunyai penciuman
yang tajam. Kalau ingin berburu Enggang, burung besar yang suka terbang
si pemburu akan menirukan suara burung tersebut yang mirip suara Elang.
“KooaaaaK” kira-kira begitu.
Alat berburu
yang mereka gunakan hanyalah tombak atau sumpit. Karena sumpit mereka
panjang, biasanya sumpit tersebut bisa juga digunakan sebagai tombak.
Jarum sumpit yang digunakan berburu diolesi dengan ramuan racun yang
berfungsi hanya melumpuhkan atau bahkan mematikan.
Selama
berburu mereka juga menghitung waktu dan arah angin. Perhitungan waktu
berkaitan dengan aktivitas binatang buruan sementara arah angin untuk
membantu mereka mennetukan posisi untuk menyembunyikan diri. Bersedianya
binatang buruan mendekati mereka sangat dipengaruhi oleh bau asing yang
dibawa angin.
Hal yang
bisa diambil dari kehidupan suku Dayak adalah kearifan tradisional
sangat melekat mereka bahkan dalam hal berburu. Mereka hanya berburu
pada saat-saat tertentu di mana persediaan lauk mereka sudah mulai
menipis atau mereka akan mengadakan pesta. Suku Dayak sangat menghormati
alam. Karena bagi mereka alam memberikan mereka semua kebutuhan yang
mereka perlukan tergantung bagaimana kita memanfaatkan dan mengelolanya.
Sudah berkali-kali saya mencari tempat yang menyediakan pesugihan,mungkin lebih dari 15 kali saya mencari paranormal mulai dari daerah jawa garut,sukabumi, cirebon, semarang, hingga pernah sampai ke bali ,namun tidak satupun berhasil, niat mendapat uang dengan jalan pintas namun yang ada malah kehabisan uang hingga puluhan juta, suatu hari saya sedang iseng buka-buka internet dan menemukan website dari KI SULTAN AGUNG sebenarnya saya ragu-ragu jangan sampai sama dengan yang lainnya tidak ada hasil juga, saya coba konsultasikan dan bertanya meminta petunjuk pesugihan apa yang bagus dan cepat untuk saya, nasehatnya pada saya hanya disuruh yakin dan melaksanakan apa yang di sampaikan KI SULTAN AGUNG, semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari alhamdulilah akhirnya KI SULTAN AGUNG membantu saya pesugihan dana gaib 5M yang saya tunggu-tunggu tidak mengecewakan, yang di janjikan cair keesokan harinya, kini saya sudah melunasi hutang-hutang saya dan saat ini saya sudah memiliki usaha sendiri di JOGJA, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi KI SULTAN AGUNG di 085242892678 atau kunjungi websitenya agar lebih di mengerti www.rajauanggaib.com tidak lansung datang ke jawa juga bisa, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. alhamdulillah hasilnya sama baik
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus